SUPERVISED LEARNING (PREDIKSI) DAN ALGORITMA-ALGORITMANYA
Supervised Learning (Prediksi) dan Algoritma-algoritmanya
Supervised learning adalah salah satu teknik dalam machine learning di mana model dilatih menggunakan dataset yang sudah diberi label. Ini berarti setiap input dalam dataset memiliki output atau target yang telah diketahui. Tujuan dari supervised learning adalah untuk memprediksi output dari data baru yang belum pernah dilihat model sebelumnya, berdasarkan pola yang telah dipelajari dari data berlabel.
Supervised learning sering digunakan dalam berbagai aplikasi seperti klasifikasi (misalnya, mengidentifikasi apakah email adalah spam atau tidak) dan regresi (misalnya, memprediksi harga rumah berdasarkan fitur-fitur tertentu).
Langkah-langkah dalam Supervised Learning
1. Pengumpulan Data: Mengumpulkan dataset yang relevan dan memiliki label yang jelas.
2. Pra-pemrosesan Data: Membersihkan dan mempersiapkan data, termasuk normalisasi dan penanganan data yang hilang.
3. Pemilihan Model: Memilih algoritma yang sesuai untuk masalah yang ingin diselesaikan.
4. Pelatihan Model: Melatih model menggunakan data pelatihan.
5. Evaluasi Model: Menguji kinerja model menggunakan data uji.
6. Prediksi: Menggunakan model yang telah dilatih untuk memprediksi output dari data baru.
Algoritma-algoritma dalam Supervised Learning
Berikut adalah daftar minimal 30 algoritma yang digunakan dalam prediksi dengan supervised learning:
1. Linear Regression: Memodelkan hubungan antara variabel independen dan dependen sebagai garis lurus.
2. Logistic Regression: Digunakan untuk klasifikasi biner.
3. Decision Tree: Menggunakan struktur pohon untuk membuat keputusan berdasarkan fitur data.
4. Random Forest: Kombinasi dari beberapa pohon keputusan untuk meningkatkan akurasi prediksi.
5. Support Vector Machine (SVM): Mencari hyperplane yang memisahkan kelas-kelas dengan margin terbesar.
6. k-Nearest Neighbors (k-NN): Mengklasifikasikan data berdasarkan kedekatannya dengan k tetangga terdekat.
7. Naive Bayes: Berdasarkan teorema Bayes dengan asumsi independensi antar fitur.
8. Gradient Boosting: Teknik ensemble yang meningkatkan model secara bertahap.
9. AdaBoost: Algoritma boosting yang menggabungkan beberapa model lemah untuk membentuk model kuat.
10. XGBoost: Implementasi gradient boosting yang efisien dan cepat.
11. LightGBM: Algoritma boosting berbasis pohon yang dioptimalkan untuk kecepatan dan efisiensi.
12. CatBoost: Algoritma boosting yang mendukung fitur kategori secara otomatis.
13. Neural Networks: Menggunakan lapisan neuron untuk memodelkan data kompleks.
14. Convolutional Neural Networks (CNN): Spesialis dalam data gambar.
15. Recurrent Neural Networks (RNN): Cocok untuk data berurutan seperti teks dan time series.
16. LSTM (Long Short-Term Memory): Jenis RNN yang mengatasi masalah vanishing gradient.
17. GRU (Gated Recurrent Unit): Variasi dari LSTM yang lebih sederhana.
18. ElasticNet: Kombinasi dari regresi Lasso dan Ridge.
19. Lasso Regression: Menambahkan penalti L1 untuk mengurangi fitur yang tidak relevan.
20. Ridge Regression: Menambahkan penalti L2 untuk mengurangi kompleksitas model.
21. Polynomial Regression: Memperluas linear regression untuk memodelkan hubungan non-linear.
22. Bayesian Linear Regression: Memasukkan prior dalam parameter model.
23. Bayesian Networks: Menggunakan probabilitas untuk memodelkan ketergantungan antar variabel.
24. Quadratic Discriminant Analysis (QDA): Variasi dari LDA yang mengasumsikan kovariansi antar kelas berbeda.
25. Linear Discriminant Analysis (LDA): Mengurangi dimensi data sebelum klasifikasi.
26. Kernel SVM: Memperluas SVM untuk data non-linear menggunakan kernel.
27. Multinomial Naive Bayes: Variasi dari Naive Bayes untuk data diskret.
28. Bernoulli Naive Bayes: Cocok untuk data biner.
29. Bagging: Teknik ensemble yang menggabungkan beberapa model untuk mengurangi varians.
30. Stacking: Menggabungkan beberapa model dasar dengan model meta untuk meningkatkan kinerja.
Kesimpulan
Supervised learning adalah metode yang kuat untuk prediksi dengan berbagai algoritma yang dapat disesuaikan dengan jenis data dan masalah yang dihadapi. Pemilihan algoritma yang tepat dan pemrosesan data yang baik sangat penting untuk mendapatkan model yang akurat dan handal. Dengan pemahaman yang baik tentang algoritma-algoritma ini, Anda dapat memilih metode yang paling sesuai untuk kebutuhan spesifik Anda.
Komentar
Posting Komentar